MENGENAL TRILOGI NUSA PUTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Dalam menjalani kehidupan di dunia, setiap manusia harus memiliki
nilai-nilai yang menjadi acuan dan arah untuk menjalani kehidupan yang
bermakna. Seperti halnya Universitas Nusa Putra yang merupakan salah satu
kampus ternama di Sukabumi, Jawa Barat dengan ciri khas yaitu memiliki
nilai-nilai luhur sekaligus juga merupakan manifesto dalam perjuangannya meraih
visi misi. Nilai-nilai tersebut dikenal dengan Trilogi Nusa Putra yang harus
dijungjung tinggi dan menjadi bagian dalam kehidupan seluruh
insan Nusa Putra.
Maka dari itu, penulis akan menjabarkan ketiga nilai-nilai luhur tersebut dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan pengalaman pribadi penulis.
Berikut adalah penjelasan dari setiap nilai-nilai Trilogi Nusa Putra tersebut, yaitu :
1. Amor
Deus
Amor
Deus memiliki arti Cinta Kasih Tuhan
dengan makna sebagai anugerah cahaya insan Nusa Putra untuk tetap menjalankan
syariat agama, beragama merupakan kebutuhan dan cinta kita kepada Tuhan, bukan
lagi sebagai kewajiban.
2.
Amor
Parentium
Amor
Parentium memiliki arti Cinta Kasih
Orang Tua dengan makna sebagai kekuatan insan Nusa Putra untuk menjaga
ajaran dan nilai-nilai luhur rasul, leluhur, kedua orang tua dan guru-guru kita
serta orang orang soleh sebelum kita.
3.
Amor
Concervis
Amor
Concervis memiliki arti Cinta Kasih
Sesama dengan makna sebagai pengikat insan Nusa Putra untuk menjalani hidup
berdampingan secara damai dalam menyikapi setiap perbedaan, karena Tuhan
berkehendak atas adanya perbedaan itu sendiri.
Ketiga nilai-nilai luhur tersebut bukan hanya dipahami sebagai kalimat yang memiliki makna saja, tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud pengamalan Trilogi Nusa Putra. Berdasarkan pengalaman pribadi, penulis telah mengimplementasikan ketiga nilai-nilai luhur tersebut dalam kehidupan sehari-hari dengan bentuk implementasinya sebagai berikut :
1.
Implementasi
nilai Amor Deus (Cinta Kasih Tuhan)
Dalam
implementasinya, penulis memiliki kecintaan terhadap Tuhan dalam bentuk ibadah
yang selalu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan menebarkan
kebaikan dengan berlandaskan pada nilai-nilai keagamaan yang dianutnya, yaitu
agama Islam. Sebagai umat muslim, penulis memiliki kewajiban yang berlandaskan
pada rukun Islam, Iman, dan Ihsan.
Islam
memiliki makna bahwa engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan (yang haq)
selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, engkau dirikan shalat,
tunaikan zakat, berpuasa ramadhan, dan berhaji ke Baitullah jika engkau mampu
untuk menempuh perjalanan ke sana. Iman memiliki makna bahwa engkau beriman
kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir,
dan engkau beriman terhadap qadha’ dan qadar yang baik maupun yang buruk. Ihsan
memiliki makna bahwa engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau
melihat-Nya, maka apabila kamu tidak bisa (beribadah seolah-olah) melihat-Nya,
maka sesungguhnya Dia melihatmu.
Dari ketiga rukun tersebut, penulis telah menjalankan ibadah sebagaimana mestinya. Penulis telah bersyahadat sebagai identitas keislaman dan menyatakan bahwa penulis adalah umat muslim, kemudian penulis juga menjalankan ibadah seperti shalat, menunaikan zakat, dan berpuasa. Akan tetapi, penulis belum menjalankan ibadah haji ke Baitullah karena belum mampu. Selanjutnya, penulis juga telah mengimani Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, serta qadha’ dan qadar yang baik maupun yang buruk. Selain itu, penulis juga menjalankan ibadah sunnah lainnya seperti menjalankan shalat dan puasa sunnah, mengaji, berdoa sebelum dan sesudah melakukan segala sesuatu, bershalawat, bersedekah, dan lain sebagainya.
Dalam menjalankan ibadahnya, penulis meyakini bahwa Allah melihat segala apapun yang diperbuat. Maka dari itu, dalam menjalankan kehidupan sehari-hari penulis berusaha agar apapun yang diperbuatnya harus bernilai ibadah sebagai wujud dari kecintaan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
Berdasarkan pengalaman penulis ketika bertugas di sekolah dasar, penulis melakukan bimbingan shalat sunnah Dhuha, dilanjutkan dengan tadarus al-Qur'an dan ceramah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dari kecintaan terhadap Tuhan yang Maha Esa dan menanamkan nilai-nilai religius pada peserta didik. Selain itu, ada juga kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk kecintaan terhadap manusia yang paling dicintai Allah SWT.
2.
Implementasi
nilai Amor Parentium (Cinta Kasih Orang Tua)
Seperti
ketika akan mengikuti program Beasiswa Ketua OSIS di Universitas Nusa Putra,
penulis meminta izin dan restu kedua orang tua agar dalam menjalankan proses
seleksi dapat diberikan kemudahan dan kelancaran. Ketika penulis dinyatakan
lolos seleksi dan mendapatkan beasiswa tersebut, penulis kembali meminta restu
kedua orang tua agar dalam menjalankan perkuliahan dapat diberkahi dan dirihai
oleh Allah. Hal ini karena penulis meyakini bahwa ridha Allah terletak kepada
ridha kedua orang tua.
Ketika
menjalankan proses perkuliahan, penulis harus merasakan bagaimana rasanya
mengurus seorang ibu yang sakit keras. Jadi, selama menjalankan perkuliahan
dari semster 1 sampai semester 4 penulis merawat ibunda tercinta sampai pada
akhirnya ketika setelah melaksanakan UAS semester 4 penulis harus kehilangan
sosok seorang ibu karena telah dijemput Allah. Penulis sempat merasa terpukul karena
duka yang mendalam akibat dalam perjalanannya untuk menggapai gelar sarjana
penulis harus kehilangan sosok yang sangat berharga, yaitu sosok ibu yang
menjadi sumber kekuatan dalam hidupnya.
Meski demikian, penulis dapat kembali bangkit dan tetap semangat dalam menjalankan perkuliahan karena setelah mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekatnya, penulis menyadari bahwa almarhumah ibunda tercinta akan bangga melihat putrinya berjuang dalam menuntut ilmu agar menjadi manusia yang bermanfaat dan menebarkan kebaikan.
Oleh karenanya, ketika masuk semster 5, penulis lolos dalam program Kampus Mengajar Angkatan 4 yang merupakan salah satu dari program MBKM (Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Penulis juga berperan sebagai ketua kelompok dalam pelaksanaan program tersebut dan telah berhasil menyelesaikan tuguasnya dengan sangat baik.
Menginjak smester 6, penulis kembali lolos dalam program program MBKM (Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka), yaitu Studi Independen 1 Semester Program : Menjadi Data Saintis Pemula untuk Industri 4.0, di PT Inovasi Lentera Cipta Kreasi.
Dari duka mendalam yang penulis rasakan, penulis meyakini bahwa memang terdapat hadiah terindah setelah duka mendalam yang dirasakan. Dan untuk saat ini, penulis telah memasrahkan semuanya kepada Tuhan yang Maha Esa dan terkait wujud kecintaannya terhadap orang tua, penulis memiliki prinsip harus menjadi manusia yang bermanfaat dan menebarkan kebaikan agar setiap kebaikan yang diperbuat dapat mengalirkan pahala kepada almarhumah ibunda tercinta.
3.
Implementasi
nilai Amor Concervis (Cinta Kasih Sesama)
Dalam implementasinya, penulis memiliki kecintaan terhadap sesama dengan bentuk menjalin interaksi dan komunikasi yang baik dengan sesama. Saling toleransi, menghormati, menghargai, memberi, berkolaborasi, dan tolong menolong. Sebagai contoh, penulis dapat hidup rukun dengan sesama meski berbeda agama, suku bangsa, bahasa, dan budaya.
Seperti halnya di Universitas Nusa Putra yang merupakan kampus multikultural. Di lingkungan Universitas Nusa Putra penulis dapat berinterkasi dan berkomunikasi dengan baik sehingga dapat menjalin pertemanan dan berkolaborasi dalam berbagai kegiatan. Diantaranya yaitu menjadi BPH (Badan Pengurus Harian) Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, tepatnya menjadi sekretaris umum selama 2 periode yaitu periode 2020/2021 dan periode 2021/2022.
Kemudian, penulis juga menjadi presenter di konten Podcast Jurnalis Nuansa selama 2 periode yaitu periode 2020/2021 dan periode 2021/2022. Dalam pengalamannya, penulis pernah bebrincang-bincang dengan berbagai narasumber baik itu mahasiswa maupun dosen dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda sehingga penulis dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru dari berbagai narasumber tersebut. Penulis juga telah berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Presenter Podcast Terbaik Tahun 2022.
Dalam
kegiatan MABIM (Masa Bimbingan Mahasiswa) Universitas Nusa Putra Tahun 2021, penulis
juga pernah tergabung dalam kepanitiannya dan menjadi divisi kreatif yang
bertugas untuk mencairkan suasana dan membuat kegiatan MABIM tersebut menjadi
berkesan bagi para mahasiswa baru. Di dalam kegiatan MABIM penulis dapat berinteraksi
secara langsung dengan mahasiswa baru yang beraneka ragam, sehingga penulis
dapat memperoleh pengalaman yang sangat berharga dalam sejarah hidupnya semasa
menjadi mahasiswa Universitas Nusa Putra.
Di luar
lingkungan Universitas Nusa Putra, penulis juga pernah bertugas sebagai salah
satu peserta program Kampus Mengajar Angkatan 4 yang ditugaskan di SDN
Padaraang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dengan membawa
nama baik Universitas Nusa Putra, penulis mengimplementasikan Trilogi Nusa
Putra sebagaimana yang telah diamanahkan oleh bapak Rektor Universitas Nusa Putra dalam rapat
pelepasan mahasiswa program Kampus Mengajar Angkatan 4.
Dalam menjalankan tugasnya, salah satu nilai yang sangat dijunjung tinggi oleh penulis ialah nilai cinta kasih terhadap sesama, karena tidak mungkin kegiatan dapat berjalan lancar tanpa adanya implementasi nilai cinta kasih terhadap sesama. Cinta kasih tersebut meliputi cinta kasih terhadap teman kelompok, pihak sekolah, orang tua, maupun peserta didik. Dengan adanya cinta kasih terhadap sesama tersebut penulis dapat memiliki ikatan batin yang kuat dan menciptakan keharmonisan, serta menularkan kebaikan dan menginspirasi para peserta didik. Hal ini dapat terlihat dari interaksi dan komunikasi yang terjalin dengan sangat baik.
Selain
di SDN Padaraang, penulis juga pernah berkunjung ke beberapa SD lainnya dengan
menjalin silaturahmi. Hal ini sesuai dengan latar belakang penulis yaitu
mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, sehingga banyak interaksi dan
komunikasi yang terjalin dengan beberapa sekolah dasar di lingkungan Kabupaten
Sukabumi.
Begitupun ketika dalam kegiatan perkuliahan, terdapat projek UAS yang harus diselesaikan secara bersama-sama dengan berkolaborasi satu kelas. Akhirnya, tugas tersebut dapat terselesaikan dengan hasil yang maksimal karena dalam proses pengerjaannya terdapat interaksi dan komunikasi yang baik serta kolaborasi tanpa saling mendominasi satu sama lain.
Dari penjabaran
diatas mengenai Trilogi Nusa Putra dan implementasinya dalam kehidupan
sehari-hari berdasarkan pengalaman penulis, maka dapat disimpulkan bahwa Trilogi Nusa Putra memang sangat
bermakna dan mengandung nilai-nilai kebaikan yang harus terus diimplementasikan
sebagai cerminan dari manusia yang beradab dan berakhlak, baik sebagai
mahasiswa Universitas Nusa Putra, maupun sebagai manusia yang bermasyarakat.
Reference:
1. nusaputra.ac.id.
2021. Nilai-Nilai Luruh. Diambil dari : https://nusaputra.ac.id/tentang/nilai-nilai-luhur/.
[Diakses 14 Februari 2023]
2. paudit.alhasanah.sch.id.
2020. Apa Perbedaan Islam, Iman, Dan Ihsan? Diambil dari : https://paudit.alhasanah.sch.id/tahukah-anda/apa-perbedaan-islam-iman-dan-ihsan/.
[Diakses 14 Februari 2023]
Komentar
Posting Komentar